Kegunaan jaring laba-laba, sebenarnya sudah diketahui manusia sejak 2000 tahun lampau. Menurut pakar biologi molekuler Randolph Lewis dari University of Wyoming di Laramie, sebuah cerita rakyat menuturkan nilai potensi medis jaring laba-laba untuk mencegah infeksi, menghentikan pendarahan, dan mengobati luka.
Sejauh ini, belum ada riset yang bisa menemukan bukti bahwa jaring laba-laba dapat membunuh kuman. Sutra laba-laba hanya keluar sedikit jika ada respons imun. Hal itu menyebabkan penolakan implan medis. Untuk mengakalinya, Lewis dan rekan satu timnya memintal sutra laba-laba menjadi serat dan berharap serat itu berguna dalam pengobatan. Penelitian di Tufts University di Medford, Massachusetts, berhasil menemukan bahwa jaring laba-laba dapat digunakan sebagai cetakan scaffold untuk regenerasi ikatan sendi yang rusak. Rusaknya ligamen ini kerap terjadi pada pemain sepak bola, yaitu cedera lutut dan putusnya ligamen anterior cruciate. Sutra ini juga dapat digunakan dalam pembuatan tendon artifisial.
Sejauh ini, belum ada riset yang bisa menemukan bukti bahwa jaring laba-laba dapat membunuh kuman. Sutra laba-laba hanya keluar sedikit jika ada respons imun. Hal itu menyebabkan penolakan implan medis. Untuk mengakalinya, Lewis dan rekan satu timnya memintal sutra laba-laba menjadi serat dan berharap serat itu berguna dalam pengobatan. Penelitian di Tufts University di Medford, Massachusetts, berhasil menemukan bahwa jaring laba-laba dapat digunakan sebagai cetakan scaffold untuk regenerasi ikatan sendi yang rusak. Rusaknya ligamen ini kerap terjadi pada pemain sepak bola, yaitu cedera lutut dan putusnya ligamen anterior cruciate. Sutra ini juga dapat digunakan dalam pembuatan tendon artifisial.
0 komentar:
Posting Komentar