Banyak orang beranggapan bahwa banyak minum air menyehatkan ginjal. Pendapat tersebut memang benar. Logikanya, dengan minum banyak air putih, produksi urine akan bertambah. Dengan demikian, endapan-endapan yang berisiko mengalami kristalisasi dan bisa membatu, akan ikut terbuang bersama urine. Namun, perlu diingat, hal itu berlaku untuk mereka yang masih sehat.
Menurut Dr. Rutty M.A. Roesti, Ph.D., Sp. PD-KGH, spesialis ginjal dan Kepala Bagian Penyakit Dalam, RS Dr. Hasan Sadikin, Bandung, "Penderita ginjal justru harus membatasi asupan jumlah air minum. Yang paling penting agar ginjal sehat bukan dengan banyak minum, melainkan banyak-banyaklah mengeluarkan urine,". Supaya pengeluaran urine banyak, tentu pemasukan cairan ke dalam tubuh mesti banyak juga. Standar kebutuhan air pada manusia biasanya mengikuti rumus 30 cc per kg berat badan per hari. Artinya, orang dengan berat badan 60 kg, membutuhkan asupan air minum sebanyak 1800 cc atau 1,8 liter setiap hari. Untuk memenuhi kebutuhan air sebanyak itu, tidak harus selalu berasal dari air yang diminum langsung, melainkan juga bisa dari sejumlah sumber makanan yang mengandung air. Bagi orang dengan ginjal sehat, minum air lebih banyak dari kebutuhan standar itu tentu akan lebih baik. Jumlah air yang masuk, setelah diserap tubuh, sisanya harus dibuang semua, baik dalam bentuk keringat maupun urine. Jika setiap hari minum banyak air, tetapi sisanya tidak dibuang atau jumlah yang dibuang lebih sedikit dari yang masuk, justru berbahaya bagi ginjal. Jadi, banyak-banyaklah kencing, setelah minum banyak air.
oh begitu yach.
BalasHapusfrom = anonymouse